Membangun, Mengabdi dengan Melayani

Gizi buruk adalah salah satu hal yang menjadi masalah global, termasuk

di Indonesia. Pemenuhangizi yang belum tercukupi baik sejak dalam kandungan hingga bayi lahir dapat menyebabkan terjadinya berbagai macam masalah kesehatan, baik pada ibu maupun bayinya.

Salah satu gangguan kesehatan yang berdampak pada bayi yaitu STUNTING atau tubuh pendek akibat kurang gizi kronik. STUNTING dapat terjadi sebagai akibat kekurangan giziterutama pada saat 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Salah satu cara mencegah stunting adalah pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Upaya ini sangat di perlukan mengingat STUNTING akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. Akibat kekurangan gizi pada 1000 HPK bersifat permanen dan sulit di perbaiki.

Masyarakat, umumnya menganggap pertumbuhan fisik sepenuhnya di pengaruhi faktor keturunan. Pemahaman keliru itu kerap menghambat sosialisasi pencegahan stunting yang semestinya di lakukan dengan upaya mencukupi kebutuhan gizi sejak anak dalam kandungan hingga lahir  dan berusia 2 tahun ( 1000 hari pertama kehidupan ). Dalam upaya mengatasi stunting tersebut pemerintah melaui Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat KEMENKES memberikan makanan tambahan BALITA untuk yang berusia 6 – 59 Bulan dengan Kategori Kurus. Yayasan Toili Indah sebagai lembaga yang salah satu kegiatannya  memperhatikan pertumbuhan balita, turut mengambil peran dalam menyalurkan bantuan dari pemerintah kepada balita yang berhak mengkonsumsi makanan tambahan.